Partai Warna Merah Bergambar Banteng

17.20

Masa kampanye pemilihan capres cawapres  telah usai, masa tenang dimana diantara kedua kubu untuk saling menenangkan diri  dan berdamai pun juga sudah. Sekarang tinggal menunggu pengumuman resminya siapakah yang memiliki pilihan dan dukungan rakyat paling banyak.
Namun, hingga saat ini masih ada sesuatu yang membuatku risih akibat ulah dari kampanye kubu sebelah yang identik dengan simbol banteng. Ya, di Jogja supporter PDIP memang cukup banyak. Hampir di setiap daerah memiliki kelompok-kelompok yang mendukung partai tersebut. Saat itu memang sedang masa-masanya kampanye, jadi sangat wajar ketika di jalan-jalan penuh akan bendera ataupun poster-poster dengan berbagai gambar dari masing-masing kubu. Nah, sejak beberapa minggu yang lalu yang paling membuatku risih gegara ulah kampanye dari partai PDIP ini yaitu mereka membuat gambar partai mereka di jalan raya. Mereka menggambar kepala banteng di tengah-tengah jalan raya dan itu dengan ukuran yang cukup besar. Yang menjadi pertanyaanku hingga saat ini, apakah ada tindakan dari pihak kepolisian terhadap ulah mereka yang seperti ini? Atau dibiarkan saja?

Ini nih, misalnya seperti ini. Ngotor-ngotorin banget kan? -_- 

Jelas menurutku ini sangat mengganggu kenyamanan pengendara lalu lintas, termasuk aku. Apa tidak ada cara kampanye yang lain selain mengotori barang publik tersebut? Buktinya hingga masa kampanye sudah selesei apa gambarnya bisa dihilangkan? Enggak kan...
Terlebih dengan perjalananku tiap menuju kampus yang selalu menemui gambar banteng itu di jalan. Rasanya “iuh banget”, “ngk elit banget sih kampanyenya”. FYI dan sesuai pengamatanku, biasanya selain gambar tersebut berada di tengah-tengah jalan raya juga berada di depan jalan masuk gang. Artinya, gambar ini menunjukkan kepada publik bahwa di gang tersebut atau di kompleks rumah dalam gang tersebut merupakan kelompok pendukung PDIP. Jadi, kalo kalian  iseng-iseng masuk gang tersebut maka akan menemui banyak atau berjajar bendera-bendera maupun poster-poster PDIP di tiap rumah. Semuanya serba warna merah. Dan saat itu aku cuma bisa manggut-manggutin kepala. Ngeri.
Pernah beberapa bulan yang lalu, saat masa-masanya kampanye pemilihan legislatif, aku terjebak di kampanyenya PDIP. Lagi-lagi PDIP. Peserta yang ikut dalam kampanye tersebut cukup banyak. Setelah aku amati, mekanismenya begini, mereka muncul dari berbagai daerah di Jogja, dari berbagai arah, mulai dari daerah yang ada di utara, selatan, barat hingga timur pun ada. Kemudian menuju ke tempat satu titik point yang  menjadi tempat bertemunya mereka. Dan selanjutnya jalan bareng sesuai rute yang sudah mereka rencanakan. Jelas, ini sangat membuat kemacetan.
Biasanya selama kampanye yang mereka lakukan yaitu membawa bendera PDIP besar buanget lalu dikibar-kibarkan selama perjalanan dengan menggunakan tutup muka yang hanya kelihatan mata dan mulutnya saja. Kemudian nyanyi-nyanyi dan joged-joged ngak jelas seperti itu. Yang ada perasaanku saat itu adalah bener-bener sebel tapi juga takut. Berasa ingin teriak dan bilang “wooooyyyyyyy, berisiiiikkkkk!! Bisa diem ngk sih??!!!” Tapi apa daya. Aku hanya seorang diri, bocah cilik yang lemah yang baru saja pulang dari kampus dan terjebak dengan segerombolan orang yang menjengkelkan ini. Ditambah dengan suara motor yang sengaja mereka buat biar kedengeran cempreng. Tahu gimana suara motor kalau dibleyer kan? Nah, iya seperti itu. Telinga serasa budeg seketika. Tapi herannya kampanye yang seperti ini malah mengundang banyak penduduk untuk menonton di pinggir-pinggir jalan raya. Apalagi anak kecil yang malah seneng atau gembira melihat kegiatan ini. Astagfirullah..
Hingga akhirnya aku benci dengan partai ini. Partai yang menurutku partai ugal-ugalan, partai wong ra nggenah. Aku katakan sebagai partai wong ra nggenah karena aku melihat yang menjadi supporter partai ini kebanyakan orang yang tidak berpendidikan, orang-orang yang tidak punya sopan santun, orang-orang yang ugal-ugalan dan preman-preman kampung seperti itu. Kita juga sudah sering mendengar di stasiun televisi tentang keributan-keributan ulah partai ini bukan?
Aku teringat apa kata Pak Anies Bawedan bahwasannya perilaku dari supporter atau pendukung seseorang yaitu mencerminkan bagaimana pemimpinnya. Nah loh! Pak, bapak benar sekali, tapi kenapa bapak berada di kubu itu?
Maap ya bagi yang pro atau bagi yang mendukung partai ini. Bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan. Tapi ini memang yang aku rasain gegara hal itu yang sering aku dapet dari partai ini :p


You Might Also Like

0 komentar